Bagi Justin Bieber, enggak ada orang yang lebih penting
dalam hidupnya selain ibunya, Patti Mallette. Ia mengandung Justin saat masih
berumur 18 tahun dan hidup serba kekurangan. Apalagi saat itu Justin ayah
Justin, Jeremy sempat menghilang. Karena itu Pattie dipaksa keluarganya untuk
menggugurkan Justin. Tapi Pattie bersikeras mempertahankan Justin dan berjuang
mati-matian membesarkannya.
Untuk membantu Ibunya yang bekerja banting tulang mencari
uang, sejak umur enam tahun, Justin ikut mencari uang dengan mengamen di
jalanan. Justin dan sang ibu berjuang keras mencari uang untuk bertahan hidup.
Hingga akhirnya kehidupan mereka berubah saat video Justin jadi sensasi di
Youtube dan terjadilah Bieber Fever di seluruh dunia.
“Aku nggak akan menjadi apa-apa tanpa ibuku,”ucap Justin
yang sayang dan berterimakasih banget pada sang Ibu.
Melalui banyak
kesulitan dan berjuang bareng untuk bertahan hidup membuat Justin sangat dekat
dengan Ibunya.
“Dia selalu jadi panutan dan sahabat baik yang bias aku ajak
bicara. Aku ingin tumbuh menjadi orang seperti dia. She really has a big heart,”
Tahun ini saat hari ibu, Justin menuliskan lagu Turn To You
sebagai hadian special. Dalam lirik lagu Turn To You yang diliris bertepatan
dengan Mother’s Day Mei lalu ini, Justin bercerita tentang rasa saying dan
terimakasihnya yang luar biasa untuk sang ibu Pattie. You chose life for me. No
you never gave up. I admire you for the strength you instilled in me, begitu
sebagian isi liriknya.
“Ibuku melalui banyak kesulitan karena aku, tapi enggak
pernah bilang sampai aku cukup dewasa untuk mengerti. Begitu aku tahu, aku
enggak percaya dia kuat bertahan. Luar biasa,”cerita Justin tentang
kekagumannya pada sang Ibu.
Sejak muncul tahun 2009, Justin selalu ditemani sang ibu
kemanapun. Khususnya saat bekerja dan tur keliling dunia. Tapi saat sudah 18
tahun, sang ibu mulai jarang menemani Justin, termasuk dalam Believe Tour yang
sedang ia jalankan.Ternyata absennya sang ibu ini bikin Justin kangen.
“Aku kangen Ibu. Dulu aku selalu bersama dia hampir setiap
hari. Aku sering merasa bosan, dan berharap ibu segera pergi. Sekarang karena
jarang melihatnya, aku malah sering bertanya ‘Kapan ibu datang?’. Lucu sih,
bagaimana semuanya berubah,”cerita Justin.
Bagi Justin yang sebagian besar hari-harinya dihabiskan tur
keliling dunia, kehadiran sang Ibu adalah dorongan semangat yang luar biasa.
Apalagi kalau dirinya sedang merasa homesick.
“My mom is a piece of home for me,”katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar