Rabu, 21 Maret 2012

Cerpen

Kado Terindah Sepanjang Masa
Friday, 12 May 2011
H-2 Going to My Bitrhday!
Hai, perkenalkan namaku Kara! Sebentar lagi aku akan menginjak umurku yang ke 17! Kau tahu apaaa?  Sweet Seventeeeeen!! Ya. Aku berharap ada seseorang yang mau memberiku hadiah terindah sepanjang masa. Namu, hal itu kukira sulit terjadi.
OMG, Friends..! Aku dapat hadiah boneka Big Bear dari kakakku..! You know what? Sweet Seventeen Guyz!” Wow, hebatnya si Dhea yang punya kakak baik hati. Andai saja aku punya kakak seperti dia.
“Hey, ulang tahunku yang ke 17 ini aku dapat Blackberry terbaru dari ayahku,haha.. Surprise banget!” Ucap Veliska sambil memperlihatkan Handphone barunya itu. Akupun tercengang sambil melihat semua temanku itu.
“Kalian tahu? Minggu ini ada jadwal padat ulang tahun lho..” Ucap Silvi sembari menoleh ke arahku. Dan kemudian semua temanku juga menoleh padaku.
“M..me...memangnya siapa yang akan ulang tahun, Guyz?”Tanyaku berbalik.
“Kau, Kara!”Jawab mereka semua serentak.
“Aku .. ?”Tanyaku lagi.
“Ya, apa kau tak ingat hari ulang tahunmu sendiri? Haha.. Ayolah, Kara! Don’t make me anoyyed!”Jawab Silvi.
“Ya, Kara! Lagi pula kita ini temanmu. Jangan sok nggak tau gitu deh. Hahaha,”Jawab Veliska menyetujui ucapan Silvi.
“Oh, iya! Kami juga akan menunggu hadiah terbaik sepanjang masa yang datang untukmu, Kara!”Ucap Dhea sembari pergi meninggalkan aku sendirian. Ah, mereka selalu memberiku semangat. Walaupun aku tidak yakin, kalau mama akan memberiku kado. Tapi mereka begitu antusias mendukungku. Hadiah terindah sepanjang masa. Ya, itu kata-kata dari kami khusus untuk hadiah di saat kami genap berusia 17 tahun.
“Assalamualaikum..”
“Waalaikum salam.. Sudah pulang non. Mari non tasnya saya bawa,”Ucap bibi sambil mengambil tasku. Ah, mengapa tidak mama saja yang seperti ini padaku.
“Bi, mama masih di kantor ya?”
“Iya, non. Tadinya sih Nyonya pulang sebentar, tapi akhirnya dia kembali ke kantor. Katanya sih ada rapat dadakan gitu non,”
“Oh.. Iya Bi. Makasih ya Bi,”
“Iya non, makan siangnya udah siap di atas meja non. Kata Nyoya, non harus segera makan..”
“Iya Bi. Nanti saya makan. Tapi saya ganti baju dulu Bi,”Ucapku seraya pergi ke kamar. Ah, aku kesepian lagi. Mama selalu hilang. Mama yang aku inginkan selalu ada di dekatku, tapi cepat hilang begitu saja. Mom, I Need You Now! Kau tahu, hal ini sering sekali terjadi. Sejak Papa meninggal dan Mama menjadi designer majalah, dia sangat sibuk, aku pun mulai sendirian. Aku tak pernah seceria dulu. Aku pun belajar untuk diam.
 Dan, sebenarnya aku ingin bertemu saudara kembarku yang sekarang tinggal bersama Nenekku di desa. Mama menyerahkannya karena tak kuat mengurusiku dan Dia. Aku pernah menyesal karena dilahirkan di dunia ini. Dan dipisahkan dengan saudara kembarku sendiri. Tapi, hal itu cepat-cepat aku hilangkan karena semua sahabatku yakin, mungkin ini memang jalan yang terbaik untukku.
****
                Saturday, 15 May 2011
H-1 Going to My Birthday!
                “Kringg...Kringgg..Kringggg...”
                “Umm.. Halo,”
                “Halo, Kara? Hai Kara! Bagaimana kabarmu disana? Oh, hey! H-1 Your Birthday ya! Aku akan memberikan Kado Spesial untukmu. Tunggu aku ya! Miss You!”
                “Eh, halo? Halo.? Rika..? Ahh, mati!”Baru saja aku mendengar suara Rika dan kemudian teleponenya mati! Ah, sial! Bener-bener sial!!
                Tokk.. tokk.. tokk..
                “Non, sarapannya sudah siap. Non sudah di tunggu Nyonya,”Ucap Bibi menyuruhku ke ruang makan.   
                “Iya Bi, Tunggu sebentar,”
                Setelah di ruang makan ..
                “Mornig mom!” Ucapku sambil tersenyum pada Mama. Kurasa hari ini aku sangat bersemangat karena telah mendengar suara Rika! Oh, Yeaay!
                “Morning too kakak. Semangat bener kak. Ada apa ini hayooo?” Tanya mama. Memang mama sering memanggilku dengan panggilan kakak, karena aku yang lahir duluan sebelum Rika. Hehe.
                “Tadi Rika menelepon aku ma. Katanya sih, mau memberiku hadiah spesial. Tapi teleponnya mati. Aku juga tak tahu mengapa,”
                “Memang disana desa. Dan mungkin jarang ada sinyal. Ya sudah, Mama berangkat dulu. Kamu hati-hati ya! Mmuuaach..”Ucap Mama seraya pergi meningglkanku sendiri. Ah, aku kesepian lagi. Kasiannya aku? Ahh.. lebih baik aku berangkat sekolah saja.
                “Bi, aku berangkat!”
                “Maaf non, ini ada titipan dari Nyonya. Katanya sih buat non,”
                “Kenapa Mama nggak ngasih sendiri ke aku?”
                “Umm.. Maaf non. Saya enggak tahu alasannya kenapa non,”
                “Makasih Bi,”Kemudian aku membuka kertas itu. Apa? Undangan Pernikahan? Besok Mama akan menikah? Tapi dengan siapa? Kenapa Mama tak pernah cerita padaku? Ahh.. Mama :(
****
                Sunday, 14 May 2011
Today .. My Birthday!
                “Kak.. kakak..”Ucap Mama sambil mengelus-elus rambutku. Kemudian aku bangun. Oh, aku tak pernah merasakan Mama sebaik ini denganku.
                “Umm... Hoaaammm,”
                “Kak, apa kakak sudah lihat undangannya?”Tanya Mama.
                “Belum. Hoaaammm,”Jawabku singkat.
                “Memangnya Bibi belum ngasih ke kakak?”
                “Sudah. Tapi, undangan dari Mama yang belum,”
                “Maksud kakak?” Tanya Mama heran.
                “Iya. Kenapa sih, Mama nggak ngasih sendiri undangan itu ke aku? Kenapa harus melalui perantara Bibi dulu Ma? Kenapa Ma?”
                “Maaf kak. Tapi Mama kemarin ada urusan sebentar. Jadi Mama nggak bisa ngasih undangan itu sendiri ke kakak. Maaf ya kak,”
                “Urusan apa Ma? Urusan kantor lagi? Rapat mendadak lagi? Kenapa Mama selalu ada waktu untuk kantor? Seakan-akan aku hanya pagar kecil di depan rumah  yang hanya Mama lewati saja? Ma, sebenernya aku butuh Mama. Dan saat aku butuh, Mama selalu hilang,”
                “Tapi, kak..”
                “Sudah Ma, aku tak mau membahasnya lagi,” Ucapku seraya pergi meninggalkan Mama. Sebenarnya aku kasihan melihat Mama. Tapi aku harus bagaimana lagi. Aku sudah kecewa. Apa perlu aku membahas masalah kecil itu di saat ulang tahunku juga. Arrgghhhh :( I’m sorry Mom!
                “Tapi kakak akan hadir kan ke Pesta Pernikahan Mama...?” Teriak Mama padaku. Ah, aku tak tahu apa yang akan kulakukan sekarang. Apa aku harus hadir? Atau tidak. Aku bingung dengan Mama. Kenapa Mama selalu berubah sikap seperti ini padaku. Arrgh, hari ulang tahun yang menyedihkan sepanjang masa!
                “Kringggg..Kringggg..Kriingggg”
                “Umm.. Halo?”
                “Halo! Kara? Hai.. What’s going on my sister?”
                “Hai Rika! Aku senang kau meneleponku. Kau dimana?”
                “Hey.. Mengapa kau tak menjawab pertanyaannku? Aku sedang menghadiri pernikahan Mama. Mama kita!”
                “Kau sedang disini dan hadir ke acara itu? Untuk apa? Aku tak ingin menghadiri acara itu. Lagipula kenapa kau tak memberitahuku kalau kau akan kesini?”
                “Kenapa tak mau hadir? Ohh.. Come on Sis.. Mama butuh kau.. Sebenarnya mama tak bisa memberimu undangan itu sendiri karena Mama ingin berhenti dari pekerjaannya. Dan itupun sangat mendadak. Hal itu dilakukannya hanya untukmu Kara!”
                “Baiklah. Jadi dengan siapa Mama akan menikah?”
                “Lebih baik kau datang! Ayo cepat!”
                “Kenapa kau tak memberitahuku...*tiitt* *tiitt* Yah, dimatikan!” Akhirnya aku berangkat ke Pernikahan Mama. Ahh, benar kata Rika. Dia kan Mama aku sendiri kenapa aku tak mau hadir. Sudahlah. Lebih baik aku berangkat.
                Setelah sampai di sana ..
                “Kara!” Tiba-tiba ada yang memanggilku dan sepertinya..
                “Hey Guyzz! Kalian datang? Kenapa tak memberitahuku?” Ternyata sahabatku datang. Wow, Surprise!
                “Kami ingin membuatmu kejutan!”Jawab mereka serentak.
                “Owh.. Terimakasih sahabat!” Aku pun tak menyangka mereka akan datang.
                “Hai.. Kara!”
                “Rikaaa.. Lama tak bertemu kau makin cantik!”Ucapku sambil berpelukan dengan Rika.
                “Terimakasih Kara, kurasa tamu spesial sudah ditunggu oleh Mamanya.. Ayo!”
                “Hahaha... Kau bisa saja. Ayo Guyz!”Ucapku sambil menuju Mama.
                “Mom.. Maafkan aku,”
                “Tak apa kakak.. Mama mengerti kau sangat sedih. Dan perkenalkan ini dia yang akan menjadi Papa baru kamu ..  bla bla.. bla..bla.. bla..bla..”
                Aku senang. Ternyata ini kado terindah sepaaaanjaangg masa. Akhirnya kami semua bisa berkumpul. Dan Mama memberi perhatiannya padaku lagi. Juga Rika bisa tinggal bersama aku, Mama, dan Papa baruku lagi.Woow!
                Kenapa kau tak memberitahuku?
                Hehee...
               

****

THE END
               





                                                                                                                                            Copyright2012©

Tidak ada komentar:

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info
" AUTOSTART="TRUE" LOOP="TRUE" WIDTH="0" HEIGHT="0" ALIGN="CENTER">